Scroll untuk baca artikel
Budaya

Nyongkolan: Tradisi Unik dalam Pernikahan Suku Sasak di Lombok

×

Nyongkolan: Tradisi Unik dalam Pernikahan Suku Sasak di Lombok

Sebarkan artikel ini
Nyongkolan

Ceria.web.id – Nyongkolan adalah sebuah kegiatan adat yang menyertai rangkaian acara dalam prosesi perkawinan pada suku sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tradisi ini merupakan arak-arakan kedua mempelai dari rumah mempelai pria ke rumah mempelai wanita, dengan diiringi oleh keluarga dan kerabat mempelai pria. Dalam perjalanan tersebut, mereka mengenakan baju adat dan diiringi oleh rombongan musik seperti gamelan atau kelompok penabuh rebana, atau bahkan Gendang Beleq pada kalangan bangsawan.

Meskipun dalam pelaksanaannya jarak yang harus ditempuh tidak selalu secara harfiah, biasanya rombongan mulai berjalan dari jarak 1 hingga 0,5 kilometer dari rumah mempelai wanita. Tujuan dari prosesi ini adalah untuk memperkenalkan pasangan mempelai kepada masyarakat, terutama kepada kerabat dan masyarakat di tempat tinggal mempelai perempuan. Hal ini dikarenakan seluruh rangkaian acara pernikahan biasanya dilaksanakan di pihak mempelai laki-laki.

Sebagian peserta dalam prosesi ini biasanya membawa beberapa benda seperti hasil kebun, sayuran, atau buah-buahan yang akan dibagikan kepada kerabat dan tetangga mempelai perempuan. Pada kalangan bangsawan, urutan barisan rombongan dan benda yang dibawanya memiliki aturan tertentu yang harus diikuti.

Hingga saat ini, tradisi Nyongkolan masih dapat ditemui di Lombok. Rombongan yang menarik perhatian masyarakat untuk menonton biasanya diadakan selepas dzuhur pada akhir pekan. Jika Anda melakukan perjalanan antar kota di Lombok, bersiaplah menghadapi kemacetan insidental akibat Nyongkolan yang dapat Anda temui sepanjang jalan, terutama jika pada akhir pekan banyak pernikahan yang digelar.