Lombok Barat, NTB – Kepolisian Resor (Polres) Lombok Barat terus mengintensifkan pelaksanaan Operasi Zebra Rinjani 2025 sebagai bagian dari upaya peningkatan kedisiplinan dan keselamatan berlalu lintas di wilayah hukumnya. Memasuki hari kedua pelaksanaannya, operasi yang berlangsung di Bundaran GMS (Gerung Metropolitan Square) ini berfokus pada pemeriksaan kelengkapan kendaraan dan surat-surat pengendara, serta penindakan persuasif berupa teguran bagi para pelanggar.
Aksi penertiban ini dilaksanakan mulai pukul 16.30 WITA hingga selesai, melibatkan personel gabungan yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Operasi Zebra Rinjani 2025. Hasilnya, tercatat belasan pengendara roda dua (R2) mendapatkan teguran karena melanggar aturan lalu lintas, menunjukkan fokus kepolisian pada pendekatan edukatif dan humanis.
Pemeriksaan Kelengkapan dan Surat Kendaraan Jadi Prioritas
Kegiatan Operasi Zebra Rinjani 2025 di Bundaran GMS, yang berada di depan Pos Polantas GMS, dipimpin langsung oleh Kanit Kamsel Satuan Lalu Lintas Polres Lombok Barat, Ipda Supriyadi Saputra. Seluruh personel yang bertugas secara cermat melaksanakan pemeriksaan terhadap berbagai jenis kendaraan, mulai dari Roda Dua (R2), Roda Empat (R4), hingga Roda Enam (R6).
Fokus utama pemeriksaan ini adalah memastikan seluruh pengendara memiliki kelengkapan berkendara yang sah, seperti Surat Izin Mengemudi (SIM), Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), serta kelengkapan fisik kendaraan, termasuk penggunaan helm standar SNI bagi pengendara sepeda motor. Tindakan ini bertujuan untuk menekan angka kecelakaan dan fatalitas di jalan raya, sejalan dengan tujuan utama Operasi Zebra Rinjani yang berlangsung secara serentak di seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dari tanggal 17 hingga 30 November 2025.
Penindakan Humanis: 13 Pengendara R2 Diberi Teguran
Meski mengedepankan penegakan hukum, Operasi Zebra Rinjani 2025 di Lombok Barat tetap menekankan aspek humanis dan edukatif. Berbeda dengan tilang elektronik (ETLE) atau penilangan langsung, kali ini petugas lebih banyak memberikan penindakan berupa teguran.
“Berdasarkan hasil kegiatan Operasi Zebra Rinjani 2025 yang telah kami laksanakan di depan Pos Polantas GMS, tercatat sebanyak 13 berkas teguran kami berikan kepada pengendara Roda Dua yang melanggar aturan berlalu lintas,” ujar Kasat Lantas Polres Lombok Barat, Iptu Dina Rizkiana, S.Tr.K dalam keterangannya.
Iptu Dina Rizkiana menegaskan bahwa pendekatan persuasif ini diutamakan untuk menumbuhkan kesadaran tertib berlalu lintas dari diri masyarakat. “Kami mengutamakan tindakan berupa teguran dan edukasi kepada masyarakat. Tujuannya agar disiplin dalam berkendara tumbuh karena kesadaran, bukan karena paksaan semata,” tambahnya.
Menjaga Kelancaran Arus Lalu Lintas di Jalur Strategis
Bundaran GMS merupakan salah satu titik strategis dengan intensitas kendaraan yang tinggi, terutama pada jam-jam sore. Selain pemeriksaan kendaraan, personel yang bertugas juga fokus pada pengaturan lalu lintas untuk memastikan arus kendaraan tetap berjalan lancar dan aman.
“Selain penindakan, kami juga memastikan bahwa seluruh rangkaian kegiatan berjalan aman dan kondusif. Pengaturan arus lalu lintas juga menjadi prioritas, mengingat Bundaran GMS adalah jalur vital,” jelas Iptu Dina Rizkiana. Kegiatan ini merupakan bagian integral dari strategi kepolisian untuk menciptakan situasi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcar Lantas) yang berkelanjutan di Lombok Barat, terutama menjelang perayaan hari besar akhir tahun.
Masyarakat Lombok Barat diimbau untuk selalu mematuhi seluruh aturan berlalu lintas dan melengkapi surat-surat serta kelengkapan kendaraan mereka. Operasi Zebra Rinjani 2025 ini diharapkan menjadi momentum yang efektif untuk menekan angka pelanggaran dan kecelakaan di jalan raya.
