Binkam

Forum Driver Mandalika Gelar Silaturahmi, Sepakat Dukung MotoGP 2025 dengan Transportasi Tertib

×

Forum Driver Mandalika Gelar Silaturahmi, Sepakat Dukung MotoGP 2025 dengan Transportasi Tertib

Sebarkan artikel ini
Forum Driver Mandalika Gelar Silaturahmi, Sepakat Dukung MotoGP 2025 dengan Transportasi Tertib

Lombok Tengah – Menyambut ajang balap internasional MotoGP Mandalika 2025 pada 3–5 Oktober mendatang, Forum Driver dan Transportasi Kuta Mandalika menggelar diskusi dengan tema “Membangun Sinergitas Pelaku Transportasi Duna Mendukung dan Mensukseskan Event MotoGP 2025 diManadika” di Aula Kantor Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Sabtu (20/9/2025).

Pertemuan yang berlangsung sejak pukul 17.15 hingga 18.15 WITA itu dihadiri berbagai pihak, mulai dari Ketua Badan Keamanan Desa (BKD)Kuta Denan, Kapolsek Kuta Mandalika Iptu Kadek Angga Nambara, Camat Pujut Jumahir, serta Ketua Forum Driver Mandalika Jan Hairil Anoar. Acara dipandu Sekretaris Jenderal Forum, Lalu Trasna Adi Saputra.

Kegiatan ini bertujuan memperkuat koordinasi lintas elemen, termasuk evaluasi terhadap kendala transportasi dan keamanan pada MotoGP sebelumnya, serta menyiapkan pola operasional baru agar penyelenggaraan MotoGP 2025 lebih sukses.

Ketua BKD Kuta, Denan, membuka sesi diskusi dengan menyoroti pengalaman pelaksanaan MotoGP 2022. Ia menyebut, euforia masyarakat saat itu luar biasa, namun juga dibarengi tantangan di sektor transportasi.

“Sejak 2022 kami sudah banyak belajar. Antusiasme masyarakat sangat tinggi, tetapi kendala transportasi dan keamanan juga tidak sedikit,” ungkapnya.

Menurut Denan, pihaknya telah melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk mendorong adanya sistem identifikasi resmi bagi driver Mandalika. Identitas tersebut akan berbentuk stiker atau logo resmi agar memudahkan pengaturan akses kendaraan.

“Kami ingin para driver tidak lagi mengalami kesulitan saat penyekatan. Dengan stiker resmi, mereka bisa diakui dan mudah dikenali petugas di lapangan,” tegasnya.

Denan juga menambahkan bahwa pertemuan teknis lanjutan akan segera digelar untuk merumuskan pola operasional transportasi. “Driver punya peran vital dalam kesuksesan MotoGP. Tugas kita adalah menjaga keamanan dan kenyamanan, serta mencegah kecurangan maupun konflik,” ujarnya lagi.

Kapolsek Kuta Mandalika, Iptu Kadek Angga Nambara, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya forum ini. Menurutnya, kegiatan seperti ini menunjukkan kesiapan masyarakat Mandalika dalam menyambut event internasional.

“Saya melihat forum ini adalah bentuk kesadaran kolektif. Masyarakat dan driver menunjukkan bahwa mereka ingin event dunia ini berjalan aman dan lancar,” ucapnya.

Ia juga menyinggung evaluasi atas gelaran MotoGP sebelumnya, terutama persoalan akses kendaraan ke area sirkuit. Walaupun keputusan penyekatan berada di tangan Mabes Polri dan Polda, Polsek Mandalika siap membantu komunikasi di tingkat lokal.

“Polsek tidak bisa mengambil alih kewenangan pusat, tapi kami paham kondisi lapangan. Jadi kami siap menjembatani agar driver tidak merasa diabaikan,” jelas Kapolsek.

Selain itu, ia menegaskan perlunya solusi damai jika terjadi gesekan antara transportasi konvensional dan online. “Kalau ada konflik, jangan diselesaikan dengan emosi. Mari kita duduk bersama, lakukan mediasi dengan baik,” katanya.

“Kita harus ingat, Mandalika adalah etalase dunia. Jangan sampai citra kita rusak hanya karena konflik transportasi.”

Ketua Forum Driver Mandalika, Jan Hairil Anoar, menekankan pentingnya profesionalisme para driver lokal. Ia mengingatkan pengalaman pada MotoGP sebelumnya, di mana sejumlah driver sempat terkendala akses akibat tidak memiliki identitas resmi.

“Pada MotoGP lalu ada anggota kami yang kena penyekatan. Itu tentu merugikan. Tahun ini kami berharap hal seperti itu tidak terulang lagi,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa penggunaan seragam resmi dan stiker identitas akan membantu meningkatkan kepercayaan tamu.

“Dengan tampilan yang rapi dan identitas jelas, kita bisa lebih dihargai oleh tamu. Ini penting agar driver Mandalika benar-benar dipercaya,” tegas Jan Hairil.

Menurutnya, transportasi lokal adalah bagian dari wajah Mandalika di mata dunia. “Kami ingin para driver tidak hanya menjadi pengantar tamu, tetapi juga duta keramahan. Sikap sopan, kendaraan bersih, dan pelayanan ramah adalah kunci,” ucapnya lagi.

Camat Pujut, Jumahir, menutup rangkaian diskusi dengan menegaskan bahwa pariwisata Mandalika adalah sumber penghidupan utama masyarakat lokal.

“Sejak pembangunan KEK Mandalika dimulai, kehidupan masyarakat kita banyak berubah. Pariwisata sudah menjadi nafas ekonomi kita,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya menjaga keamanan dan kenyamanan kawasan, bukan hanya demi suksesnya MotoGP tahun ini, tetapi juga untuk keberlangsungan pariwisata di masa depan.

“Pariwisata adalah sumber penghidupan kita. Kita harus menjaga keamanan, kelestarian alam, dan menciptakan kenyamanan bagi para tamu,” tegasnya. “Ini bukan hanya untuk sekarang, tetapi untuk masa depan anak-anak kita.”

Jumahir juga meminta masyarakat untuk menjaga nama baik daerah. “Mandalika adalah kebanggaan kita bersama. Jangan sampai ada perilaku yang mencoreng citra Lombok Tengah di mata dunia,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *