LOMBOK TENGAH – Pengurus DPD II Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Lombok Tengah menggelar diskusi dan dialog bersama berbagai organisasi kepemudaan (OKP) dan organisasi masyarakat (Ormas) dalam rangka menyukseskan ajang MotoGP Mandalika 2025, Kamis (18/9/2025)
Kegiatan yang berlangsung pada di Lesehan Puri Boga Praya ini dihadiri oleh sejumlah perwakilan organisasi, di antaranya Himah NW, PMII, GP Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Pancasila, OSIS SMKN 1 Praya, serta perwakilan pelajar SMAN 2 Praya. Diskusi dimulai pukul 15.40 WITA dengan penuh antusiasme, sejalan dengan tema yang diusung: “MotoGP Wajah Indonesia dari NTB untuk Dunia.”
Kesbangpol: 291 Ormas, Hanya 15 Persen yang Aktif
Perwakilan Kepala Kesbangpol Lombok Tengah, Iskandar Junaidi, memaparkan bahwa dari 291 ormas yang terdaftar, hanya sekitar 15 persen yang benar-benar aktif. Pihaknya berencana menggelar Jambore Ormas sebagai upaya penguatan kelembagaan masyarakat.
Iskandar menegaskan, kehadiran MotoGP Mandalika membawa dampak luas, mulai dari perbaikan infrastruktur hingga peningkatan perekonomian lokal. “UMKM, okupansi hotel, hingga pedagang kecil ikut merasakan manfaat dari event ini,” ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah, Lalu Sungkul, menekankan pentingnya rasa bangga masyarakat, khususnya pemuda, karena Lombok menjadi salah satu dari 20 negara tuan rumah MotoGP di dunia.
Ia menjelaskan, Lombok Tengah memiliki kapasitas 3.700 kamar hotel, ditambah. Meski begitu, tantangan masih ada, terutama keterbatasan penerbangan langsung ke Lombok.
“Kolaborasi pemuda, pemerintah daerah, dan aparat keamanan sangat penting untuk menjaga kenyamanan wisatawan,” tegasnya.
Lalu Sungkul menjelaskan, Lombok sebagai salah satu destinasi idaman para wisatawan mancanegara. Oleh karena itu kapasitas sumber daya harus ditingkatkan.
“Dalam dunia pariwisata kita harus menyiapkan, keamanan kenyamanan para wisatawan, menyiapkan tecknology dan atraksi budaya, aspek-aspek ini kita harus hadirkan agar para wisatawan memiliki kesan baik terhadap daerah kita,” ungkap Sungkul.
Sungkul juga menilai, jika kenyamanan dan keamanan semakin ditingkatkan, maka potensi besar para investor akan menanam modal di daerah Lombok Tengah.
“Jadi kalau sudah ada investasi, peluang kerja banyak, dan tentu akan berdampak kepada pertumbuhan ekonomi,” ungkap Sungkul.
Ketua Komisi II DPRD Lombok Tengah, Lalu Ahyar, menyebut pariwisata sebagai investasi masa depan. Namun, ia juga menyoroti fasilitas penunjang wisata yang belum optimal.
“Harga tiket pesawat lebih mahal dibanding negara lain, penerangan di Bandara Lombok minim, dan kemacetan transportasi darat harus segera dibenahi,” jelasnya.
MGPA Targetkan 120 Ribu Penonton
Perwakilan Injurney Tourism Development Corporation (ITDC) , Ajat Sudrajat dan M. Rizal Sugiono, menargetkan jumlah penonton MotoGP Mandalika 2025 mencapai 120 ribu orang.
Untuk menarik minat publik, berbagai kegiatan pendukung telah disiapkan, mulai dari parade di Udayana–Sangkareang, kunjungan pembalap ke sekolah-sekolah, paddock visit untuk anak-anak, hingga festival musik.
“Tujuan utama bukan hanya memeriahkan MotoGP, tapi juga memastikan dampak ekonomi yang luas bagi masyarakat NTB,” ujar Ajat.
Ketua DPD II KNPI Lombok Tengah, Lalu Abdul Wazir, menegaskan bahwa kesuksesan penyelenggaraan MotoGP adalah tanggung jawab bersama.
“Semua elemen pemuda dan masyarakat harus mengambil peran aktif agar event ini berjalan baik. Evaluasi menyeluruh juga perlu dilakukan agar kekurangan tahun ini bisa diperbaiki,” katanya.
Wazir menilai UMKM memiliki peran strategis dalam mendukung kebutuhan event sekaligus mendapatkan manfaat ekonomi. Ia juga mengingatkan agar dukungan terhadap MotoGP diberikan dengan cara yang konstruktif.
“Kalau ada hal yang belum jelas, sampaikan dengan cara yang tepat, bukan dengan gerakan yang bisa memicu gangguan,” ujarnya.
Sebagai penutup, Wazir menegaskan komitmen pemuda Lombok Tengah untuk mendukung MotoGP hingga 1000 persen. “Dengan semangat kebersamaan, kita pastikan manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat luas,” pungkasnya.