Lombok Barat, NTB — Semangat kebersamaan dan optimisme membalut peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-67 Kabupaten Lombok Barat (Lobar) yang digelar di Lapangan Giri Menang, Kompleks Perkantoran Bupati Lobar, Gerung, Kamis (17/4/2025).
Upacara yang berlangsung khidmat tersebut mengusung tema “Kolaborasi Menuju Sejahtera dari Desa”, dan dipimpin langsung oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal, S.IP., M.Si., dengan ±2.000 peserta hadir dari berbagai unsur mulai dari jajaran Forum Komunikasi Daerah (Forkopimda), Organisai Perangkat Daerah (OPD), tokoh masyarakat, hingga pelajar hadir meramaikan momen bersejarah tersebut.
Dalam sambutannya, Gubernur NTB menegaskan bahwa pembangunan harus dimulai dari desa sebagai akar kekuatan masyarakat. Ia menekankan pentingnya sinergi antar semua elemen untuk mewujudkan kemandirian daerah yang merata dan berkelanjutan.
“Tidak ada kemajuan tanpa kerja sama dan komitmen kolektif. Kolaborasi adalah kunci membangun Lombok Barat yang mandiri dan berkeadilan,” tegas Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal, S.IP., M.Si., dalam amanatnya.
Rangkaian peringatan HUT ini juga diramaikan dengan peluncuran program pinjaman modal tanpa bunga bagi UMKM, penyerahan penghargaan kepada Desa Mandiri, serta serah terima hibah mobil kebersihan dari Bank NTB Syariah kepada Pemerintah Kabupaten Lobar.
Komandan Kodim (Dandim) 1606/Mataram, Kolonel Arm Muh. Saifudin Khoiruzzamani, S.Sos., M.Han., yang turut hadir dalam upacara tersebut, menyampaikan apresiasi atas komitmen Pemkab Lobar dalam mendorong pembangunan dari akar rumput. Ia menekankan bahwa peran TNI senantiasa hadir mendampingi masyarakat dan pemerintah daerah, khususnya dalam mendukung ketahanan wilayah dan pemberdayaan desa.
“Kami di jajaran TNI, khususnya Kodim 1606/Mataram, siap bersinergi dalam setiap langkah pembangunan. Desa adalah benteng utama pertahanan sosial dan ekonomi. Jika desa kuat, maka daerah juga akan kokoh dan sejahtera,” ungkap Dandim 1606/Mataram.
Keberhasilan Pemkab Lobar dalam menata kawasan strategis seperti Senggigi dan Sekotong, serta membangun fasilitas publik yang inklusif, menjadi bukti nyata bahwa pembangunan yang berbasis kolaborasi mampu menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan.
Upacara ini tidak hanya menjadi ajang seremoni, tetapi juga momentum untuk menyatukan visi dan semangat seluruh elemen masyarakat menuju Lombok Barat yang lebih mandiri, adil, dan sejahtera dimulai dari desa.
